Komet ISON
Tahun lalu, tepatnya pada 21 September 2012, dua orang astronom Rusia
yang bekerja dalam program International Scientific Optical Network
(ISON), yakni Vitali Nevski dan Artyom Novichonok, menemukan komet ini
pada jarak 6.29 SA dari Matahari. Sebagai perbandingan, jarak Bumi ke
Matahari adalah 1 SA (dengan 1 SA adalah kurang-lebih 150 juta
kilometer).
Sekilas benda ini tampak tidak jauh berbeda dari bintang-bintang yang
teramati, tetapi dari pengamatan beberapa kali menggunakan teleskop
besar, kedua astronom Rusia ini menemukan obyek ini redup bergerak di
latar belakang langit gelap, ke wilayah dalam Tata Surya kita.
Komet yang sering disebut sebagai Komet ISON (berdasarkan nama
program penelitian penemunya) ini diperkirakan akan mempersembahkan
kecerlangan spektakulernya pada 28 November 2013. Di mana ia berada pada
jarak terdekatnya dengan Matahari, sekitar 800 -1,2 juta mil. Jika
komet ini mampu bertahan dari terpaan gaya tidal dan radiasi Matahari,
maka ia akan menyajikan pertunjukan yang spektakuler dengan menjadi
benda langit yang dapat terlihat sangat terang dengan mata telanjang
pada dini dan senja hari, terutama jika dilihat dari Bumi belahan utara.
Ia disebut-sebut akan menjadi komet paling terang yang manusia pernah
lihat dalam 50 tahun terakhir ini. Ekor debu dan gasnya akan terpancar
memanjang menghiasi langit mulai November nanti hingga beberapa minggu
sesudahnya.
Bahkan ada juga yang menduga bahwa keberadaannya pada bulan
November/Desember nanti akan menjadi seterang Rembulan (tetapi jangan
berharap bahwa ia akan menjadi sebesar piringan Bulan). Karena segala
perkiraan-perkiraan inilah banyak warta yang sering menggambarkannya
sebagai “komet abad ini”.
Tentu saja banyak pro-kontra seputar penampakan komet ini. Di antara
segala perkiraan (atau harapan?) yang dibuat oleh banyak astronom, tidak
sedikit pula astronom yang ragu, sebab dengan jaraknya yang dekat
dengan Matahari, ada kemungkinan tamu dingin ini tidak akan bertahan.
Seorang peneliti NASA dari program Near-Earth Object, Don Yeomans,
menyatakan keberataannya akan sebutan "komet abad ini" oleh para
jurnalis. Ia ingat bagaimana estimasi serupa terjadi pada Komet Kohoutek
yang mendekati wilayah dalam Tata Surya kita tahun 1973 lalu.
Perkiraan-perkiraan bahwa Kohoutek akan menampilkan terang yang
spektakuler, nyatanya berakhir pada kekecewaan. Komet dan terangnya
merupakan hal yang tidak mudah diprediksikan, maka tidak menutup
kemungkinan terjadi hal serupa pada Komet ISON kali ini.
Sumber : Nasional
0 Comments
Harap berkomentar sesuka hati asalkan tidak menggunakan kata yang tidak sopan. Disarankan untuk berkomentar walaupun hanya satu kata.